Pertama-tama, gue mau mengucapkan selamat atas lulusnya para alumni (TELAT BANGET WOEEE).
Yang masih gagal dalam mengejar mimpinya, jangan putus asa ya.. Mungkin emang butuh gagal berkali-kali untuk bisa berhasil. 👍
Mari kita langsung masuk ke topik utama kita yaitu, "Patah Hati".
Ya, secara tidak sengaja gue terjebak lagi dalam lingkaran setan yang entah kapan berhenti.
Lagi-lagi gue jatuh hati ke orang yang salah.
Cerita kali ini ada sangkut pautnya sama post kemaren. yang belum baca bisa tinggal klik disini. Patah Hati Untuk Kesekian kalinya
.
.
.
.
.
...
....
.
.
.
.
.
.
...
...
..
...
..
.
.
Kisah diawali dengan gue yang mulai kuliah offline.
Yewp, tahun kemaren tepatnya pada tanggal 10 oktober 2021, akhirnya kampus gue memutuskan untuk melakukan kuliah luring.
Tentu, gue bersemangat akan hal itu. Tapi sebenernya males juga. Harus beradaptasi kembali, nyari temen lagi, filter segala hal juga.
Pokoknya malaaasssss...
Tapi kalo seandainya gue dirumah terus, ga sehat juga buat mental. Mau ga mau offline lah jalan terakhir.
Seminggu pertama, gue udah mulai disibukkan dengan tugas yang berjibun. Begitu pula pada minggu ke-2, ke-3, dan seterusnya. Gaada yang namanya istirahat bagi gue.
Ada, cuman ga kayak sehari atau dua hari tanpa tugas (walopun sebenernya gue ada seorang deadliner dalam tekanan).
Nah, di setiap tugas yang ada itu... Gue selalu ditarik oleh seseorang yang paling pengen gue jauhin. Orang yang menolak gue diawal.
Saat itu gue hanya mengikuti arus yang berjalan. tapi, lama-kelamaan... Seiring waktu berjalan gue lagi-lagi catch feeling sama dia.
memang bego saudara-saudara. Tapi yang sudah biarlah berlalu. Beras telah menjadi bubur. Bubur pun telah basi karena terlalu lama dibiarkan.
Oke, mari kita skip untuk yang kesekian kalinya.
Singkat kata singkat cerita, gue dengan begonya ngejar dia lagi yang kali ini sudah ada pegangan (Iya gaes, doi masih dekat dengan mantannya. Bahkan kelewatan deket).
Gue belum (read: ga sempet) bilang jikalau perasaan laknat itu kembali. Gue hanya mencoba menunjukkan dengan perilaku gue kepada dia.
Tapi semakin gue tunjukkin, semakin gue ga bisa buat berpikir jernih.
GAK! GAK KEARAH SANA YA KAWAN-KAWAN SEKALIAN. GA SAMA SEKALI KEARAH SANA!
Hmmm contohnya kek hari dimana gue sedang burnout yang tinggal meledak kapan saja,
Malam itu gue bener-bener melampiaskan segala kelelahan gue menjadi emosi jelek ke dia. bener-bener ke dia.
Dari sana, dihari berikutnya dia memutuskan buat nge-official-in hubungannya dengan mantannya itu.
Sakit rasanya kawan-kawan. Sakit banget. Padahal gue dah tau pasti hal ginian bakalan terjadi. Gue nangis sejadi-jadinya dikamar mandi kosan sambil berusaha menahan suara. Apalagi gue tau itu semua bukan dari mulut dia sendiri, melainkan temen. COBA LO BAYANGIN… TEMEN!?
LIKE…. WTF?!!?!?
Dari situ gue cuman bisa pasrah terhadap apa yang terjadi. Dengan kejadian ini, gue juga tersadarkan. Dari awal, gue emang ga pernah ngerencanain buat ngejadiin dia pasangan sejak tau dia orang yang terlalu terbuka tentang apapun kepada orang-orang. Bayangin aja men… Awal deket sama dia gue langsung dikenalin dengan mantan–mantannya beserta orang yang suka sama dia.
Gue emang bukan tipe orang yang suka nolak… But still man— ga ngerti lagi sama jalan pikiran dia yang terlalu compleks buat gue yang suka simplification.
Tapi untungnya setelah beberapa drama yang terjadi, hubungan kami ga begitu buruk atau bagus. Tengah-tengah lah ya, not bad.
Kalo dipikir-pikir lagi, capek ya ngehadepin orang kek gitu. Disisi lain, gue juga masih terlalu mikirin diri sendiri waktu itu (sampe sekarang juga, sih). Entah emang gue nya yang gabisa keluar dari zona nyaman atau emang sekalinya berusaha buat keluar dari zona nyaman, dapetnya apes mulu. well, gabisa nyalahin takdir juga walopun ikut andil sangat besar didalam kehidupan percintaan gue.
Mungkin kata-kata Low Your Expectations sangatlah cocok bagi gue sekarang.
But how can I lower my expectations when I give much?
Habis dari sini, gue berencana langsung nulis lagi drama apa lagi yang terjadi setelah drama ini. Sehabis ini agak ekstrims dan gue ga tau apakah gue bisa menceritakannya dengan baik dan benar, atau malah menceritakannya dengan acak-acakan.
see you soon.
XOXO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you